- Home >
- Soal Ujian Akhir Semester >
- UAS MEDIA PENDIDIKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
Sabtu, 03 Februari 2018
10.30-11.30
(2 SKS)
UAS
MEDIA PENDIDIKAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
NAMA :
HENDY PRABOWO
NIM :
1623211016
NO UJIAN :
007/T.PAI/16
MATA KULIAH : MEDIA
DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
DOSEN :
AHMAD MUKHLASIN, M.Pd.I
SOAL
!
1. KERJAKAN SOAL-SOAL DIBAWAH INI !
1.1 Jelaskan Fungsi-fungsi Laboratorium
Pendidikan bagi Mahasiswa calon Guru!
1.2 Jelaskan kelebihan dan kekurangan sofware
sebagai media pembelajaran!
1.3 Jelaskan istilah Web Cousrse, Web Centrik
Course, dan Web Enhanced Course!
JAWAB
!
1.1 FUNGSI LABORATORIUM
Menurut
Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah
sebagai berikut:
1. Sebagai
tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.
2. Mengembangkan
keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam
mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan
kebenaran.
3. Memberikan
dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu
objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk
rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.
5. Membina
rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan
yang diperolehnya.
Lebih
jauh dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium adalah
sebagai berikut
1) Laboratorium
sebagai sumber belajar
Tujuan
pembelajaran fisika dengan banyak variasi dapat digali, diungkapkan, dan
dikembangkan dari laboratorium. Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan
masalah atau melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan tujuan
pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan, ranah sikap, dan
ranah keterampilan/afektif.
2) Laboratorium
sebagai metode pembelajaran
Di
dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran yakni metode
percobaan dan metode pengamatan
3) Laboratorium
sebagai prasarana pendidikan
Laboratorium
sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses pembelajaran. Laboratorium
terdiri dari ruang yang dilengkapi dengan berbagai perlengkapan dengan
bermacam-macam kondisi yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk
melakukan percobaan.
Berdasarkan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) guru fisika sangat dituntut dalam
kreatifitas membuat alat-alat sederhana yang mampu menjelaskan teori dan konsep
fisika, sesuai dengan peralatan yang ada dan kondisi daerahnya agar
tervisualisasi sehingga mudah dipahami dan dimengerti siswanya. Untuk itu
peranan laboratorium fisika menjadi sangat penting, karena laboratorium
merupakan pusat proses belajar mengajar untuk mengadakan percobaan, penyelidikan
atau penelitian (Ar1, 2007).
Adapun
peranan laboratorium sekolah antara lain :
1. Laboratorium
sekolah sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus sebagai tempat
untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Laboratorium
sekolah sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta kebiasaan menemukan
suatu masalah dan sikap teliti.
3. Laboratorium
sekolah sebagai tempat yang dapat mendorong semangat peserta didik untuk
memperdalam pengertian dari suatu fakta yang diselidiki atau diamatinya.
4. Laboratorium
sekolah berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta didik bersikap
cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis dan cekatan.
5. Laboratorium
sebagai tempat bagi para peserta didik untuk mengembangkan ilmu pengetahuannya
(Emha, 2002).
Selama
ini pengelolaan laboratorium sekolah belum dapat dilakukan sebagaimana
mestinya. Bahkan terkesan ruang laboratorium yang dibangun tidak berfungsi.
Tidak sedikit ruangan yang dibangun bagi kegaiatan laboratorium sekolah ada
yang berubah fungsi. Tentu saja hal tersebut sangat disayangkan dan merugikan.
Banyak
faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya laboratorium sebagai tempat untuk
mengamati, menemukan, dan memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun
gudang, antara lain :
1. Kurangnya
kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.
2. Kurangnya
pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium sekolah serta implikasinya
bagi pengembangan dan perbaikan sistem pembelajaran IPA. Ironisnya keberadaan
laboratorium sekolah dianggap membebani sehingga jarang dimanfaatkan sebagai
mana mestinya.
3. Terbatasnya
kemampuan guru dalam penguasaan mata pelajaran.
4. Belum
meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga Kit IPA sehingga menyulitkan
bagi pusat kegiatan guru untuk menjalankan fungsi pembinaannya kepada para guru
(Emha, 2002).
5. Berdasarkan
hasil pemantauan Direktorat Pendidikan Menengah Umum dan Inspektorat Jendral
dalam Anonim (2003), Laboratorium IPA-Fisika yang pemanfaatan dan
pengelolaannya sebagai sumber belajar yang belum optimal atau tidak digunakan
disebabkan oleh berbagai faktor antara lain:
a. Kemampuan dan penguasaan guru terhadap
peralatan dan pemanfaatan bahan praktek masih belum memadai
b. Kurang
memadai baik secara kualitas maupun kuantitas tenaga laboratorium
c. Banyak
alat-alat laboratorium dan bahan yang sudah rusak yang belum diadakan kembali
d. Tidak
cukupnya/terbatasnya alat-alat dan bahan mengakibatkan tidak setiap siswa
mendapat kesempatan belajar untuk mengadakan eksperimen.
Hal
ini menuntut para guru fisika membuat lembar kerja siswa yang merangsang siswa
untuk bekerja dan mencoba menemukan teori, konsep, rumus fisika sederhana,
sehingga mereka dilatih untuk menjadi peneliti-peneliti muda.
Dalam
proses belajar mengajar diperlukan berbagai peralatan yang memadai untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Dalam hal ini alat peraga
mempunyai peranan yang sangat penting bahkan dapat menentukan berhasil atau
tidaknya kegiatan proses belajar mengajar. Secara garis besar alat peraga, ada
yang mudah dibuat dan ada yang sukar dibuat. Alat yang mudah dibuat dinamakan
alat peraga sederhana karena dapat menggunakan bahan murah dan mudah didapat
dari lingkungan sekitar dan dapat pula dibuat sendiri oleh guru atau
bersama-sama dengan peserta didik. Penggunaan dan pembuatan alat peraga
sederhana dapat merangsang kreativitas para guru atau peserta didik untuk
mengembangkan kemampuannya dalam membuat alat peraga, sedangkan alat yang sukar
akan dibuatkan oleh instansi yang memerlukan dan kemudian disebarkan ke sekolah
(Emha, 2002).
Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa bagian antara lain :
1. Kartu
stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium
dan tempat penyimpanannya
2. Buku
inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada di
laboratorium termasuk perabot laboratorium
3. Daftar
alat/bahan sesuai LKS
4. Buku
harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua kejadian dalam
kegiatan laboratorium
5. Label,
memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenai kondisi
alat tersebut
6. Format
permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan kegiatan
laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan
7. Jadwal
kegiatan laboratorium.
Untuk
melaksanakan kegiatan di laboratorium fisika perlu perencanaan yang sistematis
agar dapat dicapai tujuan pembelajaran secara optimal. Kegiatan praktikum
fisika dapat dilaksanakan di dalam laboratorium atau di luar laboratorium (di
lapangan), tergantung pada kepentingannya di dalam membahas konsep dan
subkonsep. Dalam hal ini guru fisika dengan pertimbangannya dapat mengetahui
alat mana yang dapat di bawa ke lapangan dan mana yang harus ada di
laboratorium atau tidak mungkin di bawa ke luar.
Dalam anonim (2003),
Dalam anonim (2003),
Langkah-langkah
praktis pelaksanaan kegiatan laboratorium fisika adalah sebagai berikut :
1. Guru
Fisika pada awal tahun pelajaran dan semester sebaiknya menyusun program
semester yang ditanda tangani oleh kepala sekolah. Tujuannya untuk
mengidentifikasi kebutuhan alat/bahan serta menyusun jadwal dan untuk keperluan
supervisi bagi kepala sekolah.
2. Setiap
akan melaksanakan kegiatan laboratorium, guru sebaiknya mengisi format
permintaan/peminjaman alat/bahan kemudian diserahkan kepada penanggung jawab
teknis laboratorium atau laboran. Ini diperlukan untuk mempersiapkan alat/bahan
serta mengecek fungsi tiap-tiap alat.
3. Di
laboratorium, guru tidak hanya memberikan bimbingan kepada siswa untuk
melakukan eksperimen, tetapi guru dapat pula menyampaikan konsep atau subkonsep
non eksperimen, yang memerlukan alat bantu, misalnya cara menggunakan
osiloskop.
4. Kegiatan
di lapangan juga dapat dilakukan yang merupakan laboratorium alam. Dalam
melaksanakan kegiatan di laboratorium alam ini adalah untuk menyampaikan atau
menerapkan aplikasi-aplikasi dari materi fisika dalam kehidupan sehari-hari.
Guru harus sudah menyiapkan fasilitas, alat seadanya ataupun siap memberikan
pemahan konsep tentang aplikasi dari materi.
5. Kegiatan
praktikum fisika dapat dan seharusnya dilaksanakan di laboratorium, baik
laboratorium yang disiapkan terlebih dahulu yang dilengkapi dengan segala macam
peralatan yang dibutuhkan untuk praktik, dapat pula di laboratorium alam yang
memiliki fasilitas seadanya sesuai dengan alam yang ada disekitar sekolah.
Laboratorium ini diharapkan dapat menempatkan cara belajar fisika sebagaimana
seharusnya yang akan dapat melibatkan siswa belajar, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sehingga siswa dapat lebih memahami materi dibandingkan
dengan pembelajaran biasa.
1.2
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SOFWARE SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN
Ada
beberapa jenis Media Pembelajaran, yaitu :
1. Media
audio antara lain: radio, alat perekam pita magnetic dan laboratorium bahasa.
2. Media
proyeksi antara lain: film bingkai, proyektor transparasi dan proyektor tak
tembus pandang.
3. Media
tiga dimensi (3D).
4. Media
berbasis manusia.
5. Media
visual.
6. Media
audio-visual.
7. Media
komputer.
8. Media
cetak.
1. Kelebihan
dan Kekurangan Jenis-jenis Media Pembelajaran:
a. Media
Audio
b. Radio
Kelebihannya:
Kelebihannya:
–
Dapat memusatkan perhatian dan mempertahankan pemusatan perhatian.
–
Harga relatif murah.
–
Sifatnya mudah dipindahkan.
–
Bisa mengatasi masalah waktu jika digunakan bersama-sama.
–
Dapat mengembangkan daya imajinasi anak.
–
Dapat merangsang partisipasi aktif.
–
Dapat memusatkan perhatian siswa.
Kekurangannya:
– Sifat komunikasinya satu arah.
– Sifat komunikasinya satu arah.
–
Biasanya siaran disentralisasikan sehingga guru tidak dapat mengontrol.
–
Penjadwalan pelajaran dan siaran sering menimbulkan masalah.
c. Alat
perekam pita magnetic
Kelebihannya:
– Memiliki fungsi ganda yang efektif untuk merekam menampilkan rekaman dan menghapusnya.
– Memiliki fungsi ganda yang efektif untuk merekam menampilkan rekaman dan menghapusnya.
–
Pita rekam dapat diputar berulang-ulang.
–
Rekaman dapat dihapus secara otomatis.
–
Pita rekam dapat digunakan sesuai jadwal yang ada.
–
Program kaset memberikan efisiensi dalam pembelajaran bahasa.
Kekurangannya:
– Daya jangkau terbatas.
– Daya jangkau terbatas.
–
Dari segi biaya pengadaan bila untuk sasaran yang banyak menjadi lebih mahal.
d. Laboratorium
bahasa
Kelebihannya:
– Untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran.
– Untuk melatih siswa mendengar dan berbicara dalam bahasa asing dengan cara menyajikan materi pelajaran.
Kekurangannya:
–
Pengadaan laboratorium bahasa cenderung memakan banyak baiaya.
a. Media
Proyeksi
Film
Bingkai
Kelebihannya:
– Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara bersamaan.
– Materi yang sama dapat disebarkan ke seluruh siswa secara bersamaan.
–
Perhatian anak dapat dipusatkan pada objek tertentu.
–
Fungsi berpikir penonton dirangsang dan dikembangkan secara bebas.
–
Film bingkai berada di bawah kontrol Guru.
–
Penyimpanannya mudah.
–
Film bingkai dapat mengatasi keterbatasan ruang.
–
Film bingkai adalah media yang relatif sederhana.
Kekurangannya:
– Karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang.
– Karena bersifat lepas, maka film bingkai lebih mudah hilang.
–
Hanya mampu menyajikan objek-objek secara diam.
–
Memerlukan ruang yang gelap.
Proyeksi
Transparansi
Kelebihannya:
–
Pantulan proyeksi gambar dapat terlihat jelas pada ruangan yang terang.
–
Dapat menjangkau kelompok yang besar.
–
Guru selalu dapat bertatap muka dengan siswa karena OHP dapat diletakkan di
depan kelas.
–
Transparansi dapat dengan mudah dibuat sendiri oleh guru baik yang dibuat
secara manual maupun yang lainnya.
–
Memiliki kemampuan untuk menampilkan warna.
–
Dapat disimpan dan digunakan berulang kali.
Kekurangannya:
–
Fasilitas OHP harus tersedia.
–
Listrik pada ruang atau lokasi harus tersedia.
–
Tanpa layar yang dapat dimiringkan sulit untuk mengatasi distorsi tayangan yang
berbentuk trapesium.
–
Harus memiliki teknik khusus untuk pengaturan urutan baik dalam hal penyajian
maupun penyimpanan.
Proyeksi
Tak Tembus Pandang
Kelebihannya:
–
Bisa langsung memproyeksikan pesan yang ada di buku, koran, majalah, foto,
bahkan cetak lainnya.
Kekurangannya:
–
Harus digunakan pada ruangan yang gelap.
b. Media
Tiga Dimensi (3D).
Kelebihannya:
– Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.
– Siswa seakan-akan melihat benda yang nyata dengan media 3D.
–
Menimbulkan ketertarika siswa untuk berpikir dan menyeledikinya.
–
Pembelajaran akan berjalan dengan lebih sempurna karena siswa dapat belajar
langsung dengan menggunakan bahan-bahan replika atau mirip dengan aslinya.
–
Siswa dapat memahami tentang sifat bentuk serta pergerakan suatu benda itu
dengan baik.
–
Memberi pengalaman tentang keadaan sebenarnya sesuai banda atau bahan itu.
–
Menggalakkan murid membuat kajian lebih lanjut mengenai pembelajaran melalui
media.
–
Memberi lebih banyak peluang kepada murid berinteraksi diantara satu sama lain.
Kekurangannya:
– Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
– Biaya pembuatannya mahal dan membutuhkan banyak waktu.
–
Membutuhkan keterampilan dalam pembuatannya.
–
Siswa tidak akan memahami jika bentuk 3D tidak sama dengan nyatanya.
–
Terbentur alat untuk membuat media 3D.
c. Media
Berbasis Manusia
Kelebihannya:
–
Membantu siswa dalam menghubungkan pengetahuan baru dan pengetahuan terdahulu.
–
Membantu siswa membentuk dan menginternalisasi representasi masalah atau tugas.
–
Membantu siswa mengidentifikasi persamaan antara masalah baru dan pengalaman
yang lalu yang berisikan masalah yang serupa.
–
Membiarkan eksplorasi siswa tak terintangi.
Kekurangannya:
– Membuat siswa menjadi lebih cepat bosan.
– Membuat siswa menjadi lebih cepat bosan.
–
Tidak efektif penyampaiannya jika terlalu banyak audiens.
–
Penyampain materi tidak akan dipahami oleh siswa jika suara tidak terdengar.
d. Media
Visual Kelebihannya:
–
Meningkatkan keefektifan pencapaian tujuan pengajaran..
–
Memungkinkan terjadinya proses pengajaran yang lebih mudah dan cepat.
–
Memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan.
–
Dapat menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan antara isi materi
pelajaran dengan dunia nyata.
Kekurangannya:
–
Memerlukan pengamatan yang ekstra hati-hati.
–
Pesan atau informasi yang panjang/rumit mengharuskan untuk membagi ke dalam
beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami.
–
Perlu adanya keterpaduan yang mengacu kepada hubungan yang terdapat diantara
elemen-elemen visual sehingga ketika diamati akan berfungsi secara
bersama-sama.
e. Media
Audio-Visual
Kelebihannya:
–
Menarik dan memotivasi siswa untuk mempelajari materi lebih banyak menjadikan
model yang akan ditiru oleh siswa.
–
Menyiapkan variasi yang menarik dan perubahan tingkat kecepatan belajar
mengenai suatu pokok bahasan atau sesuatu masalah.
–
Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik karena dua unsur media,
yaitu audio dan visual.Kekurangannya:
–
Terlalu menekankan pada penguasaan materi daripada proses pengembangannya dan
tetap memandang materi audio visual sebagai alat bantu guru dalam proses
pembelajaran.
f. Media
Komputer
Kelebihannya:
– Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu.
– Sebagai peranan supervisi dan meringankan beban pendidik terhadap berbagai tanggug jawab managerial yang memakan waktu.
–
Memungkinkan siswa untuk belajar lebih lama dan dapat mengungkapkan berbagai
kebutuhan khusus siswa.
–
Komputer dapat mengakomodasi siswa yang lamban menerima pelajaran karena ia
dapat memberikan iklim yang lebih efektif dengan cara yang lebih individual
tidak pernah lupa, tidak pernah bosan sangat sabar dalam menjalankan instruksi
seperti yang diinginkan program yang digunakan.
–
Komuter dapat merangsang siswa untuk mengerjakan latihan dan melakukan kegiatan
laboratorium atau simulasi. hal ini karena tersedianya animasi grafik warna dan
musik dalam komputer sehingga dapat menambah realisme.
–
Kendali berada di tangan siswa, sehingga tingkat kecepatan belajara siswa dapat
disesuaikan dengan tingkat penguasaannya.
–
Dapat berhubungan dan mengendalikan peralatan lain seperti compact disc video
tape dan lain-lain
Kekurangannya:
– Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah) namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
– Meskipun harga perangkat keras komputer cenderung semakin menurun (murah) namun pengembangan perangkat lunaknya masih relatif mahal.
–
Untuk menggunakan komputer diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus
tentang komputer.
–
Keragaman model komputer (hardware) sering menyebabkan program (software) yang
tersedia untuk satu model tidak cocok dengan model yang lainnya.
g. Media
Cetak
Kelebihannya:
–
Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing. Materi
pelajaran dirancang sedemikian rupa sehingga mampu memenuhi kebutuhan siswa
baik yang cepat maupun yang lamban membaca dan memahami. Namun pada akhirnya
semua siswa diharapkan dapat menguasai materi pelajaran itu.
–
Di samping dapat mengulangi materi dalam media cetakan siswa akan mengikuti
urutan pikiran secara logis.
–
Perpaduan teks dan gambar dalam halaman cetak dapat menambah daya tarik serta
dapat memperlancar pemahaman informasi yang disajikan dalam dua format verbal
dan visual.
–
Meskipun isi informasi media cetak harus diperbaharui dan direvisi sesuai
dengan perkembangan dan temuan-temuan baru dalam bidang ilmu itu materi
tersebut dapat direproduksi dengan ekonomis dan didistribusikan dengan mudah.
Kekurangannya:
–
Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.
–
Biaya pencetakan akan mahal jika ingin menampilkan ilustrasi gambar atau foto
yang berwarna-warni.
–
Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari bahkan
berbulan-bulan tergantung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi
pada halaman cetakan.
–
Jika tidak dirawat dengan baik media cetakan cepat rusak atau hilang.
1.3
ISTILAH WEB COURSE, WEB CENTRIC COURSE, DAN WEB ENHANCED COURSE
1. Web
course adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan, yang mana peserta
didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak diperlukan adanya tatap muka.
Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian, dan
kegiatan pembelajaran lainnya sepenuhnya disampaikan melalui internet. Dengan
kata lain model ini menggunakan sistem jarak jauh.
2. Web
centric course adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak
jauh dan tatap muka (konvensional). Sebagian materi disampikan melalui
internet, dan sebagian lagi melalui tatap muka. Fungsinya saling melengkapi.
Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada siswa untuk mempelajari
materi pelajaran melalui web yang telah dibuatnya. Siswa juga diberikan arahan
untuk mencari sumber lain dari situs-situs yang relevan. Dalam tatap muka,
peserta didik dan pengajar lebih banyak diskusi tentang temuan materi yang
telah dipelajari melalui internet tersebut.
3. Web
enhanced course adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan
kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi internet adalah untuk
memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar,
sesama peserta didik, anggota kelompok, atau peserta didik dengan nara sumber
lain. Oleh karena itu peran pengajar dalam hal ini dituntut untuk menguasai
teknik mencari informasi di internet, membimbing mahasiswa mencari dan
menemukan situs-situs yang relevan dengan bahan pembelajaran, menyajikan materi
melalui web yang menarik dan diminati, melayani bimbingan dan komunikasi
melalui internet, dan kecakapan lain yang diperlukan.